Kepala Dinas Kebudayaan Riau Resmi Membuka Acara Kompetisi Permainan Tradisional Tahun 2021

datariau.com
1.752 view
Kepala Dinas Kebudayaan Riau Resmi Membuka Acara Kompetisi Permainan Tradisional Tahun 2021

PEKANBARU, datariau.com - Kompetisi Permainan Tradisional resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen, Senin (13/9/2021).

Kompetisi permainan nasional ini dibuka dan dilaksanakan di halaman Bandar Sri Melayu Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, ditandai pemukulan gong oleh Ketua MKA LAMR Datuk Seri Al Azhar, dihadiri oleh Kadis Pendidikan Provinsi Riau, Kadisos Riau, Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau serta perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Riau serta undangan lainnya.

"Alhamdulillah semua peserta dari 12 kabupaten dan kota ikut serta dalam Kompitisi olah raga tradisional serta didampingi guru pendampingnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen saat dikonfirmasi di sela-sela acara.

Adapun komposisi olah raga tradisional ini ada tiga cabang yang akan dilombakan, yakni permainan egrang, egrang batok dan lari batok yang akan dinilai oleh dewan juri.



Kegiatan kompitisi olahraga tradisional ini merupakan pendukungan pada kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kebudayaan Kemendikbud RI setiap tahunnya," terang Raja Yoserizal Zen.

Bagi pemenangn nantinya, lanjut Raja Yoserizal Zen, akan mewakili Provinsi Riau dalam mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional di tahun 2021 secara virtual.

"Kita bersyukur di tahun sebelumnya dari percabang permainan tradisional yang diikuti, Riau berhasil meraih juara di semua cabangnya. Di tahun 2019 Riau meraih juara II Nasional dan tahun 2020 Riau meraih tingkat I Nasional. Mudah-mudahan kita bisa kembali meriah juara I tingkat Nasional," harap Yoserizal Zen.



Ketua MKA LAMR Datuk Seri Al Azhar pada kesempatan itu mengatakan bahwa olah raga tradisional penting dalam pelestarian kebudayaan, sebab olah raga tradisional bagian untuk menyatu dengan kehidupan orang Melayu atau merupakan living tradision.

"Permainan rakyat ini juga tantangan bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti maraknya permainan game online," ujar Al Azhar.

Datuk Seri Al Azhar bersyukur karena Kementerian Kebudayaan Riset dan Teknologi menarik olah raga tradisional atau permainan rakyat ini sebagai objek kemajuan kebudayaan, sehingga daerah-daerah bisa melakukan pelestarian budayanya. (red)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)