Dinilai Islamifobia, Fadli Zon Minta Densus Dibubarkan, Polri Merespons..

Ruslan
1.008 view
Dinilai Islamifobia, Fadli Zon Minta Densus Dibubarkan, Polri Merespons..
Foto: Net

DATARIAU.COM - Polri angkat bicara terkait pernyataan anggota DPR Fadli Zon yang menyarankan agar Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sebaiknya dibubarkan. Densus 88 akan terus bekerja guna mengantisipasi dan menangani aksi terorisme.

"Terkait dengan apa yang disampaikan, kita Polri dalam hal ini Densus terus melakukan bekerja, terus mengerjakan tupoksinya untuk melakukan pemberantasan terorisme. Jadi kita tak bergeming dengan apa yang disampaikan, kita tetap bekerja demi menyelamatkan bangsa ini dari aksi terorisme," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Senin (11/10/2021).

Dikatakan Ramadhan, Densus 88 adalah suatu organisasi di bawah Polri yang memiliki tugas pencegahan dan penegakan hukum tindak pidana terorisme. Sejak berdiri, banyak upaya dan capaian yang dilakukan Densus 88. Bukan hanya terkait penegakan hukum, namun juga deradikalisasi.

Semisal, upaya deradikalisasi terhadap napiter Imam Mulyana, yang melakukan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian, mengaku masih memiliki bahan peledak jenis Triacetone Triperoxide (TATP) sebanyak 35 kilogram di Gunung Ceremai, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat. Bahan peledak yang kerap disebut dengan mother of satan karena memiliki daya ledak tinggi itu selanjutnya diamankan dan dimusnahkan menggunakan cara disposal.

"Ini menunjukkan bahwa upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh Densus itu berhasil," ungkapnya.

Ramadhan menegaskan, pada prinsipnya Densus 88 akan terus bekerja mengantisipasi serta menegakkan hukum terkait tindak pidana terorisme.

"Kita tetap melakukan upaya-upaya dalam hal penegakan hukum terorisme di Indonesia," katanya.

Diketahui, Fadli Zon melalui cuitan di Twitter menyampaikan, sebaiknya Densus 88 Antiteror Polri dibubarkan. Teroris memang harus diberantas, namun jangan dijadikan komoditas.

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)