Kemungkinan Perang Dunia Ke-III

datariau.com
8.518 view
Kemungkinan Perang Dunia Ke-III
Ilustrasi (Foto: Liputan6)
DATARIAU.COM - Tidak ada manusia yang menginginkan perang di dunia ini, perang hanya melahirkan kerusakan, ketidakstabilan ekonomi, politik dan krisis kemanusiaan karena perang juga terkadangmengundang terjadinya genosida/pembantaian masal. Disamping itu bagi warga sipil perang akan menghasilkankesengsaraan, kelaparan, rasa ketakutan dan setalah itu akanterjadi trauma mendalam. Hal ini akan terjadi kepada keduabelah pihak atau kubu yang berperang. Dengan kata lain "menang jadi arang, kalah jadi abu".

Dan saya yakin hal ini tentu diketahhui oleh para pemimpin bangsa di seluruh dunia, semua manusia pada dasarnya ingin hidup damai namun seperti lagu lawas Nasida Ria yang sering kita dengar dulu, "Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai. Bingung-bingung ku memikirnya" itulah yang kita rasakan dari dulu hingga sekarang, fakta mengatakan bahwa kita telah melewati dua perang besar yang membunuh sepertiga manusia di dunia yaitu perang dunia (World War), Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang pada akhir perang dunia ke-II diakhiri dengan kehancuran yang lebih mengerikan daripada perang dunia I. Hal tersebut terjadi karena perang dunia ke-II sudah melibatkan senjata modern dan bom atom seperti yang dijatuhkan oleh Amerika di kota Hiroshima dan Nagasaki pada akhir perang dunia ke II tahun 1945.

Nah, setelah 75 tahun dunia aman (dengan mengesampingkan perang-perang kecil seperti perang teluk, perang Vietnam dan sebagainya) dunia kembali terguncang pada awal tahun 2020 lalu tepatnya pada hari Jumat (3/1/2020) dengan ditembak matinya salah satu jenderal Iran di bandara Irak yang bernama Qaseem Soleimani oleh Drone Amerika atas permintaan presiden AS, Donald Trump. Qaseem Soleimani merupakan salah satu tokoh penting dalam revolusi Iran. Setelah kejadian itu Iran mengibarkan bendera Merah di Masjid Jamkaran, sebuah situs ziarah umat Syiah. Bendera itu bermakna darah yang ditumpahkan secara tidak adil, juga merupakan suatu indikasi seruan berperang dan pembalasan dendam terhadap Amerika dan sekutunya.

Tentu saja ini menjadi blunder bagi Amerika, karena beberapa hari setelah itu Iran langsung menyerang (Attack) pangkalan militer Amerika di Irak dengan melepaskan 9 rudal yang menghancurkan beberapa bagian di pangkalan militer Amerika. Bahkan saat artikel ini ditulis Iran masih mengirimkan serangan rudal pada tempat kepentingan-kepentingan AS di Timur Tengah. Hal ini mengancam kondusifitas dunia karena Amerika dan sekutu-sekutunya (Inggris, Prancis, dan lainnya) adalah Negara superpower yang mempengaruhi perekonomian dunia, Iran juga merupakan Negara yang memiliki sekutu-sekutu besar seperti Rusia, China dan Korut. Negara-negara tersebut aktif dalam pengembangan senjata nuklir sehingga ditakutkan perang nuklir akan pecah dan dunia terancam rusak bahkan manusia terancam punah karena senjata yang dibuat oleh manusia sendiri.

Kondisi panas ini menjadi warning bagi kita semua karena ini bisa saja mengarah pada Perang Dunia ke-III karena kedua kubu sama-sama mengeras dan memandang perang adalah sebagai jalan keluar. Seharusnya kita sebagai masyarakat yang berakal dan beradab bisa belajar dari sejarah bahwa perang tidaklah pernah menjadi sebagai jalan keluar yang baik (Win Win Solution) bagi perdamaian dunia, namun ini adalah jalan terjal yang menghasilkan penderitaan dan kesangsaraan bagi manusia. Tentu saja kita berharap bahwa perperangan tidak terjadi di dunia lagi, karena beberapa prediksi jika perang nuklir terjadi bisa saja bumi meledak dan akan tertutup kabut hitam di atas atmosfer selama beberapa bulan.

Di akhir tulisan ini saya mengajak kalian berfikir bahwa perang adalah suatu jalan terjal dalam menggapai perdamaian. Coba deh kalian nonton Anime Naruto, perang shinobi tersebut menghancurkan desa juga nantinya melahirkan dendam dan trauma mendalam bagi kedua belah pihak yang berperang. Dari hal kecil dan seremeh itu kita bisa belajar memahami dunia dan peradaban. Jangan lupa berdoa untuk perdamaian dunia. (*)

Penulis: Nurhidayani
Mahasiswi Universitas Abdurrab Pekanbaru.
Editor
: Redaksi
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)