Rahasia Hidup Tenang dan Tenteram yang Banyak Orang Belum Tahu

Ruslan
2.376 view
Rahasia Hidup Tenang dan Tenteram yang Banyak Orang Belum Tahu

DATARIAU.COM - Banyak manusia yang hidup tidak tenang, siang dan malam pikiran dihiasi berbagai urusan yang membuat manusia tampak tak bisa duduk tenang, hilir mudik dengan berbagai urusan, bahkan untuk mengingat Sang Penciptanya pun terkadang sering terlupakan.

Sebagian pula tak bisa tenang dan gelisah, sehingga sulit tidur, harus minum obat tidur untuk bisa melupakan semua urusan duniawinya. Persoalan ini banyak terjadi di kalangan yang mereka terlihat begitu banyak harta serta berkecukupan dari segi materialnya. Lantas apa sebenarnya yang membuat manusia tidak hidup tenang? Berikut kita kupas.

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan hati dan ketentraman jiwa yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya Yang Maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).

Artinya: dengan berzikir kepada Allah Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan [Lihat kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 417)].

Baca juga: Tanpa Sadar Tertipu Dunia


Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan ketenangan hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Ta’ala.

Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya”[Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72)].

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -semoga Allah Ta’ala merahmatinya- , “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti”[Dinukil oleh murid beliau Ibnul Qayyim dalam kitab “al-Waabilush shayyib” (hal 69)].

Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah [Lihat kitab “al-Waabilush shayyib” (hal. 69)].

Baca juga: Sesusah Apapun Hidup, Tetap Perhatikan Halal Haram Dalam Mencari Rezeki


Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang dihadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya,

”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3).

Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah, serta menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Ta’ala [Lihat penjelasan Ibnu Rajab al-Hambali dalam “Jaami’ul uluumi wal hikam” (hal. 197)].

Dalam ayat berikutnya Allah berfirman,

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaaq:4).

Artinya: Allah akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya) [Tafsir Ibnu Katsir (4/489)].

Adapun semua bentuk zikir, wirid maupun shalawat yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan hati yang hakiki bagi manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka. Karena semua perbuatan tersebut termasuk bid’ah [Semua perbuatan yang diada-adakan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah] yang jelas-jelas telah diperingatkan keburukannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat, dan semua yang sesat (tempatnya) dalam neraka” [HSR Muslim (no. 867), an-Nasa-i (no. 1578) dan Ibnu Majah (no. 45)].

Hanya amalan ibadah yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari noda dosa dan maksiat yang mengotorinya, yang dengan itulah manusia akan merasakan ketenangan hati dan ketentraman jiwa.

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)