Bahaya Kecanduan Internet terhadap Remaja

Oleh: Piddini Andriani
datariau.com
774 view
Bahaya Kecanduan Internet terhadap Remaja
Ilustrasi. (Foto: Internet)

DATARIAU.COM - Kemajuan teknologi, seiring dengan berjalannya waktu semakin canggih membuat para remaja memanfaatkan fasilitas internet untuk berbagai tujuan pemenuhan kebutuhan. Berkat teknologi yang dikenal dengan nama internet, hampir semua kebutuhan manusia dapat diselesaikan, mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bersosialisasi, mencari informasi sampai kepada pemenuhan kebutuhan hiburan. Kehadiran internet oleh masyarakat lebih dimanfaatkan sebagai media sosial, karena dengan media sosial masyarakat bisa dengan bebas berkelana ke berbagai belahan dunia untuk berbagi dan mencari informasi serta berkomunikasi dengan orang banyak tanpa banyak hambatan dalam hal biaya, jarak dan waktu (Soliha, 2015).

Di Indonesia, perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat juga telah dirasakan akibat masuknya pengaruh internet. Teknologi ini sudah dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Remaja sebagai salah satu pengguna fasilitas internet belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat. Mereka juga cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif atau negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet.

Di Indonesia, pengguna internet terbesar adalah remaja dengan rentang usia 15-24 tahun dengan kisaran rentang prosentase 26,7%-30%. Kemudahan akses internet ini tidak selamanya berdampak positif. Hampir 80% remaja berusia 10-19 tahun yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia kecanduan internet, dan sebagian besar remaja menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak semestinya. 24% mengaku menggunakan internet untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal, 14%. mengakses konten pornografi, dan sisanya untuk game online dan kepentingan lainnya.

Dalam pencarian di Google Indonesia, dengan memasukkan kata kunci "internet remaja" ditemukan sekitar 522.000 hasil dan sebagian besar merupakan berita bernada negatif seperti bahaya internet yang dapat berupa pornografi, peretasan, peyadapan, transaksi narkoba, terorisme, penipuan, dan lain sebagainya. Untuk kata kunci media sosial remaja ditemukan 127.000 hasil. Hasilnya di dominasi oleh dampak-dampak yang dihasilkan dari penggunaan media sosial pada kalangan remaja seperti mereka terperangkap pada aktivitas negatif diantaranya Games online, judi dansex onlinebahkan sampai ada yang menimbulkan kecelakaan dan kematian (Sherlyanita & Rakhmawati, 2016).

Semakin banyaknya jumlah penggunaan internet di Indonesia membawa kepada konsekuensi meningkatnya kecanduan terhadap internet atau yang dikenal dengan istilah internet Addiction (Suprapto & Nurcahyo, 2005). Dodes (Wulandari, 2015) menyatakan kecanduan terdiri dari physical addiction, yaitu kecanduan yang berhubungan dengan alkohol atau kokain, dan non physical addiction, yaitu kecanduan yang tidak melibatkan alkohol maupun kokain, dengan demikian dapat dikatakan kecanduan game online termasuk dalam non-physical addiction.kecanduan internet dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar pada kehidupan remaja, seperti kecemasan, depresi, penurunan fisik dan kesehatan mental, hubungan Interpersonal, dan penurunan kinerja (Ybarra, Alexander, & Mitchell, 2005; Yen,, Chou, Liu, Yang, & Hu, 2014; Wee, Zhao, Yap, Wu, Shi, Price, Du, Xu, Zhou, & Shen, 2014).

Alasan remaja yang mengalami kecanduan internet dikarenakan ia tidak memperoleh kepuasan diri ketika melakukan hubungan sosial secara langsung atau face to face maka dari itu individu tersebut harus bergantung pada komunikasi online untuk memenuhi kebutuhannya dalam berinteraksi secara sosial. Ketika online, individu merasa bergairah, senang, bebas, serta merasa dibutuhkan dan didukung, sebaliknya ketika off line individu merasa kesepian, cemas, tidak terpuaskan, bahkan frustasi (Neto dan Barros, 2000). Individu yang mengalami kegelisahan dalam berinteraksi secara sosial melihat interaksi secara online menjadi suatu cara yang aman untuk berinteraksi dibandingkan harus bertatap muka (Ybarra, Alexander & Mitchell, 2005; Mesch, 2012).

begitu pentingnya untuk mengetahui apa saja dampak-dampak positif dan negatif kecanduan internet (internet addiction) pada remaja.Dampak positif internet teknologi dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Banyak hal positif yang bisa didapatkan di internet. Berikut. beberapa diantaranya: [1] Menambah Wawasan dan Pengetahuan, Tak bisa dipungkiri dengan adanya internet, kita bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru dengan berbagai bidang. dari seluruh penjuru dunia. Bagi para pelajar, ini sangat bermanfaat karena mempermudah mereka. dalam mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran yang dijalani. Contohnya YouTube, Di sana bisa menonton berbagai macam video yang akan menambah pengetahuan dan wawasan. Bukan hanya sekadar menonton juga mengunduh video-video tersebut. [2] Menjadi Media Komunikasi.internet merupakan alat komunikasi yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. Contohnya adalah aplikasi chatting dan sosial media seperti Twitter, Line, Facebook, Telegram. hingga WhatsApp. Hal ini tentu memudahkan orang untuk berkomunikasi dengan siapapun di dunia. Di mana saja, dan kapan saja, selama masih terhubung dengan internet. [3]. Mudah Mencari Lowongan Pekerjaan selain kemudahan mendapatkan informasi juga dapat mencari lowongan pekerjaan di intemet. Internet telah menjadi wadah bagi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Ada banyak situs yang menyediakan informasi lowongan pekerjaan. Dan karena sifat internet yang meniadakan batas negara, bisa mendapatkan info pekerjaan dari seluruh dunia jika memang menghendakinya. [4]. Mudah Melakukan Transaksi dan Berbisnis. Internet juga dapat menghasilkan keuntungan atau bagi Anda dengan cara jualan online. Contohnya dengan membuka toko online sendri.

Di balik dampak positif yang menyertainya, internet juga menyimpan sisi negatif. Jika kita tak mampu menggunakan internet secara bijak, tentu ini sangat merugikan, Ini adalah dampak negatif yang umum ditemui di internet: [1]Pornografi.tidak salah jika internet sering dikaitkan dengan hal- hal berbau pornografi. Internet memberikan peluang bagi seseorang untuk melihat, mengunduh, serta memperdagangkan pornografi. Saat ini banyak grup dan akun yang berisi konten untuk orang dewasa. Hal ini tentu sangat membahayakan, terutama karena anak-anak dibawah umur sekarang banyak yang aktif menggunakan sosial media. [2]. Tersebarnya informasi Palsu.Informasi palsu atau HOAX dibuat bukan tanpa tujuan. Beberapa tujuan hoax adalah untuk menakut-nakuti orang lain, menjelek-jelekkan suatu pihak dan lain sebagainya. Sebetulnya cukup mudah untuk mendeteksi informasi palsu yang beredar di internet. Hanya saja, orang lebih suka untuk langsung memp dan membagikannya lagi walaupun info tersebut belum dipastikan kebenarannya. [3]Men Kekejaman. Kompleksnya informasi di internet membuat banyak platform menampilka yang mengumbar kekerasan. Hal-hal tabu menjadi salah satu cara yang bisa menaikkan 2/3 sebuah platform untuk mendapatkan traffic yang lebih besar. [4]. Penipuan Internet menjadi salah satu tempat para penipu untuk melancarkan aksinya. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengabaikan informasi tertentu yang dianggap memiliki unsur penipuan.

Penyebab kecanduan media sosial adalah dopamin otak yang meningkat yang memberikan rasa bahagia setelah seseorang mengakses media sosial. Akibatnya, otak mengartikan aktivitas ini sebagai hal menyenangkan yang perlu dilakukan kembali atau berulang-ulang. Di samping itu ada beberapafaktor yang dapat meningkatkan risiko kecanduan media sosial pada seseorang adalah sebagai berikut: Mendapatkan banyak like dan comment di media sosial yang memicu perasaan puas. Memiliki rasa penasaran berlebih akan kehidupan publik figur favorit. Tidak ingin dikenal sebagai orang yang ketinggalan zaman merasa bisa mengekspresikan diri dengan bebas. Mudah berinteraksi dengan teman atau orang baru Selalu ingin mendapatkan perhatian lebih dari seseorang.

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)